Kenapa bahagia lebih mahal dari kesehatan

Bahagia memang penting karena dengan bahagia akan meningkatkan hormone endorphin, selain itu orang yang tampak bahagia maka jelas hidupnya lebih nyaman. Terkini bahagia ini semakin mahal bayangkan saja dengan kondisi resesi yang sudah jelas di depan mata sebut saja mulai 2023 nanti, banyak orang merasakan kegelisahan karena begitu kompleksnya masalah, terutama masalah gaya hidup.

Di luar sana, gaya hidup atau hedonis adalah cara menunjukkan bahwa dia telah bahagia. Bahkan mereka dengan sengaja berbuat demikian karena riya’ atau sombong dan pamer adalah bukti menunjukkan lebih mapan dari orang lain. Sehingga saat ini banyak dijumpai memiliki mobil mewah dan bermerk berseliweran.Padahal menurut Mahatma Gandhi dan Dalai Lama arti kebahagian sesunggahnya dari dalam diri bukan factor eksternal atau luar.

Kenapa begitu? Kebahagian yang datang dari hati atau qolbu membuat otak menjadi fresh, oleh karena itu pengelolaan qolbu agar tetap tenang dan bersih dibutuhkan ilmu khusus, katakan belajar ikhlas dan sabar. Banyak dan sulit ilmu seperti dipelajari bahkan jika memang berhasil bisa jadi wali Allah loh.

Beneran, jika masih banyak diluar sana menganggap sabar itu ada batasnya berarti orang tersebut belum bisa di katakan lulus atau dengan status cumload.hehe, olah hati dimulai dengan cara bagaimana orang tersebut khusyuk sholatnya dan tuma’ninah.Bahkan pada saat solat terkadang jika masih ingin khusyuk solatnya sebaiknya berderma atau infak ke kotak amal di masjid, berdoa agar sholatnya khusuk dan diterima oleh Allah. Begitulah ketika adzan berkumandang, sebaiknya segera berangkat menjemput dan bersiap bertemu Allah.

Baca juga halaman ini : Menjadi Pengusaha Itu Mudah

Ketika sholat pernahkah merasa bahagia dan meneteskan air mata ketika datang menjemputNya? Jika benar berarti Anda sudah bahagia dari sisi spiritual.Sesorang yang bahagia dalam hatinya selalu mengucapkan Alhamdulillah. Dan dalam aktifitasnya penuh semangat dan bergairah. Allahu Akbar. Sungguh nikmat mana yang engkau dustakan?dan bahwasanya Allah telah cukupkan rejeki bagi orang yang bertaqwa.

Oleh karena itu kenikmatan dan ketenangan membuat hati kita bahagia sehingga pikiran juga sehat dan terhindar dari hal-hal negative.Soal factor eksternal yang membuat hati bahagia hanya sekian persen saja bahkan tidak sampai 30 %. Itu hanyalah trigger saja bagi kita, dan diri kitalah yang bisa mengambil hikmahnya atau 70% tadi.namun yang perlu ditanamkan kita harus bahagia dulu baru bisa menempatkan kebahagian sebenarnya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *