Kredit katanya solusi agar kaya. benarkah?
apakah Kredit Bukan Prioritas ? Alkisah ada seseorang yang bekerja di sebuah perusahan digital dan setelah bekerja 10 tahun lamanya, muncul keinginan untuk membeli sebuah kendaraan. karena kendaraan pertamanya telah butut atau tidak layak pakai, maka banyak dari temannya menyarankan untuk membeli sebuah motor baru yang bagus. dan akhirnya pergilah dia ke bosnya seperti inilah percakapannya :
A: “Bos, saya mau beli sepeda motor baru karena, sepeda motor saya sudah tidak layak pakai “.
Bos:”Ok, apa yang bisa saya bantu?”
A:”saya boleh hutang kantor dulu bos?, karena ini mendesak”
Bos:”Boleh mau pinjem berapa kamu?”
A:”Harga Sepeda Motornya 17 juta, saya mau pinjam 3 juta saja untuk DP”
Bos:”Kamu tau kalo beli baru dengan cara kredit maka cicilannya sangat besar. contohnya jika harga 17 juta kredit motor itu bisa seharga 30 juta lebih. misalnya DP 2 juta dan cicilan 800rb X 36 bulan maka uang yang kamu setor sejumlah 28.8 juta + DP jadi 30 juta. belum lagi jika dijual maka harganya menjadi separo harga atau 7jutaan.”
A:”iya bos benar juga, wah rugi banget saya ya. uang yang saya kumpulkan akan sia-sia hanya demi memenuhi gengsi saya.”
Bos:”coba kamu pikirkan kembali dan rundingkan dengan keluargamu dulu”
Setelah beberapa bulan si A akhirnya memutuskan untuk membeli sepeda motor. namun bukan motor baru melainkan second atau bekas. dirinya membuang jauh rasa gengsi atau sombongnya.
Bos:”Hai, motor baru nih. beli harga brp?”
A:”beli cash bukan kredit bos cuma 3,5 juta saja dan ini second atau bekas
Kredit bukan prioritas itu seperti apa?
kredit atau hutang solusi ? melihat keputusannya itu si Bos kagum dan berpikir jika si A sudah tau makna kebutuhan dan keinginan. Kredit bukan prioritas bagi si A, memang tidak selamanya kebutuhan itu harus mahal yang lebih penting dan prioritas adalah manfaatnya dan tetap harus cermat dan bijak saat memilih tidak asal beli.
Beberapa hal yang perlu kita cermati dan ketahui kredit bukanlah solusi atau prioritas. mengapa ?
justru akan menambah pusing dan masalah, maka lebih baik menahan diri dengan menabung sebentar dan membelinya sampai ada uang cash. banyak sekarang orang bahkan pada umumnya orang itu rela mengeluarkan sejumlah uang demi gengsi atau gaya mereka.
Padahal gengsi atau gaya hanyalah sesaat saja. tampak dari luarnya saja. mereka tidak tau bahwa setiap bulannya cicilannya harus dilunasi.
Apalagi saat pandemi seperti ini, banyak sekali usaha atau perusahaan bangkrut dan PHK dimana-mana. apakah Anda siap?
dimana Cicilan adalah sesuatu yang pasti dan Usaha itu tidak pasti
Simak juga artikel lainnya
Kunci Rahasia Pengusaha Sukses Dalam Berbisnis
Selain itu Agama Islam juga mengajarkan untuk menjauhi dan meninggalkan Riba termasuk kredit atau hutang, karena azabnya yang pedih. salah satunya seperti menodai ibu kandungnya sendiri.